Tiada Tuhan selain Allah, yang Maha sempurna segala-galanya. Betapa segala perbuatanNya senantiasa indah mengesankan. Shalawat dan salam bagi kekasih Allah, Muhammad Shallalahu ‘alaihi wa sallam, yang keberadaannya menjadi contoh teladan utama tentang bagaimana menjadi pribadi muslim sejati yang senantiasa berada dalam cahaya ridhaNya.
Sungguh alangkah bahagianya bagi siapa saja yang menyadari betapa indah dan lezatnya manakala mengetahui ilmu tentang bagaimana menjadi seorang hamba Allah yang tertuntun dalam cahaya Islam yang hakiki. Dia tidak akan merelakan sesaatpun, kecuali menjadi jalan untuk mendapatkan curahan kasih sayang dan keridhaanNya. Karenanya, Dia pun akan sangat mewaspadai segala sikapnya.
Pandangannya disiapkan untuk menjadi mata yang dapat memandang Allah Azza wa Jalla di akhirat kelak. Untuk itu, dia akan senantiasa berikhtiar dengan sekuat-kuatnya untuk menahan dan memelihara pandangannya dari segala hal yang tidak diridhaiNya. Dipalingkannya sedemikian rupa sepasang matanya itu dari segala hal yang diharamkan dan berpotensi mengundang murkaNYa. Dijadikannya kegemaran dan kenikmatan membaca “surat” dari Sang Maha Pencipta, Alquranul Kariim, sebagai bagian yang sangat dipentingkan dan sangat di istiqomahkan dari rangkaian aktivitas hidup kesehariannya. Digunakannya pula kedua mata itu senantiasa untuk memandang kesempurnaan dan keindahan karya cipta dzat maha sempurna dan maha pencipta. Pendek kata, tatapannya senantiasa diupayakan sekuat-kuatnya agar bersih dan terbebas dari segala bentuk kemaksiatan dan kesia-siaan.
Pendengarannya dia jaga dan persiapkan menjadi telinga yang dapat mendengarkan merdunya suara NAbi Daud as, dan percakapan ahli syurga. Ditutupnya rapat-rapat kedua telinganya dari kalimat-kalimat yang hina serta suara-suara kotor dan sia-sia, yang dapat mengakibatkan hati menjadi kesat dan membatu. Sebaliknya, dia buka lebar-lebar terhadap kalimat-kalimat dan suara-suara yang dapat membuatnya semakin mengenal dan mengerti Rabbnya.
Pikirannya dikuasai dengan baik dan benar, sehingga tidak membiarkannya terjebak memperumit dan mempersulit masalah urusan duniawi, yang notebene pasti sia-sia dan tiada arti. Lisannya amat jauh dari selera rendah, perhitungannya senantiasa matang. Dia senantiasa berfikir terlebih dahulu sebelum berucap, sehingga kata-katanya benar-benar bermutu, indah menyejukkan dan merasuk lembut menyentuh kalbu. Terkadang bergelora membakar semangat untuk taat, penuh hikmah dan manfaat, membuat siapapun merasa beruntung mendengarkannya. Sungguh jauh dari kalimat-kalimat keji, kotor, hina dan sia-sia. Bahkan diamnya sekalipun niscaya akan semakin mengingatkan dan merindukan siapapun untuk taat kepada Allah. Sementara lidahnya selalu basah menyebut asmaNya. Tidak pernah rela ada noda penyakit hati bersemayam di kalbunya, kalaupun sempat terlintas maka segera dihapus, dibasmi dan selekasnya bertaubat.
Tak pernah jemu dia memohon pertolongan Allah yang maha pengasih dan maha penyayang agar hatinya tetap jernih kilau kemilau dan bersih cemerlang. Hal ini dilakukannya karena dia yakin benar, bahwa tidak akan pernah ada ketenangan dan kemuliaan, kecuali dengan hati yang bersih dan jernih. Tidak akan pernah seseorang merasakan kenikmatan dan kelezatan taat, kecuali dengan hati yang bersih dan jernih. Tidak akan pernah pula seseorang mengenal, mencintai dan merindukan pertemuan dengan Allah, kecuali dengan hati yang bersih dan jernih. Untuk itu, hatinya pun senantiasa dia hiasi dengan husnudzon kepada hamba-hamba Allah setelah memelihara sikap husnudzonnya terhadap Allah. Segala perbuatannya pun selalu berhiaskan ikhlas, tawadhu dan bersih.
Wajahnya.. subhanallah, senantiasa saja wajah itu tampak cerah ceria, selalu saja dihiasi dengan sunggingan senyum yang tulus. Gerak geriknya selalu terjaga dan terpelihara. Penampilannya sederhana, namun menyenangkan. Selalu cepat hadir kebaikannya dimanapun dia berada. Siapapun merasa aman dan tenteram dengan kehadirannya. Sungguh senantiasa mengesankan perilaku dan tindak tanduknya.
Sekiranya saja Allah Azza wa Jalla berkenan memilih kita menjadi orang yang memiliki sikap dan akhlak seperti ini, niscaya tidak akan diragukan lagi jaminan kemuliaan dan kebahagiaan dalam sisa umur kita di dunia ini. Lebih-lebih di akherat kelak. Sungguh sama sekali tidak sulit bagi Allah memilih kita menjadi orang yang mulia.
Oleh karena itu, berjuanglah sekuat-kuatnya, sehingga Allah memandang layak untuk menempatkan kita dalam singgasana kemuliaan. Jadilah hamba Allah yang terbaik dan mengesankan bagiNya.
ÿÿWallahu ‘alam bisshawaabÿÿ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar